Pengawetan Makanan

1
Ada beberapa metode dalam pengawetan makanan antara lain adalah

 1. Pengawetan dengan suhu rendah dan pembekuan (freezing). pembekuanMerupakan teknik pengawetan dengan menggunakan lemari pendingin dengan suhu -2 C hingga 8 C. terdapat 2 macam pengawetan dengan suhu rendah yaitu Pembekuan dan pendinginan.


2. pengawetan dengan suhu tinggi
ada 2 faktor yang harus diperhatikan untuk melakukan pengawetan dengan suhu tinggi.
  • tingginya suhu harus dapat membunuh bakteri atau jamur perusak makanan
  • panans yang digunakan tidak menyebabkan kandungan gizi menjadi berkurang.
dalam pemanasan juga harus diperhatikan derajat panas dan lamanya waktu dalam pemanasan. semakin panas semakin cepat, sedangkan panas yang tidak tinggi dengan waktu yang lebih lama.
terdapat beberapa jenis proses pengawetan dengan menggunakan suhu tinggi antara lain

a. sterilisasi 
 yaitu proses pengawetan dengan membunuh mikroba perusak dengan suhu tinggi antara 121 C hingga 250 C selama 15 menit atau lebih
Gambar . Autoclave untuk sterilisasi makanan atau
 barang apapun. yang tahan panas.
b. Pasteurisasi. 
pemanasan dengan suhu relatif rendah. (dibawah 100 C) . untuk membunuh patogen tanpa merusak mutu dari makanan. 
c. Blanching.
merupakan pengawetan dengan cara memanaskan dahulu bahan makanan kemudian mendinginkanya dengan es dengan tiba-tiba. proses blaching biasanya menggunakan suhu pemanasan 82 - 93 C.
d. Sterilisasi secara asptis.
susu hasil dari pasteurisasi tidak akan bertahan lama. maka untuk produk makanan susu yang dipasarkan untuk waktu yang sangat lama dibutuhkan pengolahan pengawetan lebih lanjut melalui proses ini. Susu UHT diberikan suhu yang tinggi 130 C- 140 C. dalam waktu yang singkat hanya beberapa detik saja untuk benar-benar mematikan mikroba tanpa merusak mutu dari protein susu. selain itu wadah yan digunakan dalam susu UHT biasanya dilakukan sterilisasi terlebih dahulu untuk memastikan tidak adanya bakteri perusak makanan.

 3. Pengawetan dengan pengeringan 
inti dari proses pengeringan maknan adalah mengurangi kadar air dalam makanan hingga maksimal dengan memanfaatkan panas dari matahari atau dari panas buatan (artificial). keuntungan dari pemanasan adalah murahnya sumberdaya yang digunakan, sedangkan kerugianya adalah waktu yang diperlukan relatif lama, dan suhu yang tidak teratur bisa merusak mutu dari makanan.
4. Pengawetan dengan bahan Kimia (buatan).
a. Pemberian asam.
memberikan asam dalam makanan untuk membunuh bakteri.
  • asam alami = asam dari buah, buahan (contoh jeruk)
  • asam hasil fermentasi = asam laktat dan asam asetat
  • asam sintetik = asam malau, asam fosfat, asam cuka.
b. Penggaraman dan Penggulaan
Penggaraman dan penggulaan  untuk membunuh bakteri dengan memanfaatkan prinsip osmosis.
contoh makanan : Sirup, Ikan asin.
c. natrium Benzoat.
membuuh bakteri dan mikroba kapang (jamur sel tunggal) .
d. Asam Sorbat
mencegah tumbuhnya bakteri dan kapang.
e. Sulfur dioksida
untuk mencegah tumbuhnya kapang. namun cara ini banyak terdapat kontrofersi terkait kesehatan.
f. Antioksidan.
penyimpanan dalam suhu rendahpun makanan dapat mengalami kerusakan. contohnya apel yang sudah dikupas kemudian disimpan akan mengalami perubahan warna menjadi kekuningan, hal ini terjadi akibat dari proses oksidasi. untuk mencegah hal semacam ini terjadi maka diperlukan antioksidan untuk mencegan enzim dalam makanan bereaksi dan terjadi proses pembusukan.
ada beberapa contoh antioksidan antara lain : tokoferol dan vitamin E
sedangkan untuk antioksidan buatan antara lain : BHA, BHT, NPGA, Propel galat DLL.
Tags

Posting Komentar

1Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Ilmu dalam website ini berguna? Learn More
Accept !