Dalam setiap produksi suatu makanan atau apapun itu dalam sebuah wirausaha. terdapat penghitungan biaya yang menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
ada beberapa macam pembagian biaya dalam berwirausaha antaralain
- biaya inventasi
- biaya produksi.
Biaya inventasi merupakan biaya awal yang dikeluarkan pada sebuah produksi yang tidak akan habis pada satu kali masa produksi sebagai contoh pada produksi pembuatan Tempe.
Jenis
alat
|
Jumlah
|
Harga
total
|
Kompor gas
|
1
|
600.000
|
Panci stainless stell
|
2
|
500.000
|
Pisau
|
2
|
50.000
|
Baskom
|
2
|
50.000
|
Takaran
|
5
|
10.000
|
Gayung
|
2
|
10.000
|
Tabung gas
|
2
|
200.000
|
biaya yang dikeluarkan untuk alat-alat ini tidak akan habis karena alat-alat yang digunakan akan bisa dipakai selanjutnya. bahkan ketika produksi sudah terhenti, alat-alat ini bisa dijual kembali.
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan pada masa produksi barang, terbagi menjadi 2 yaitu Biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk produksi yang jumlahnya selalu sama untuk tiap kali masa produksi.
Jenis
barang
|
Jumlah
|
Harga
total
|
Listrik
|
|
250.000
|
Air
|
|
100.000
|
Tenaga
|
2 orang
|
20.000
|
Ragi
|
1 sendok
|
2.000
|
Gas LPG
|
1 tabung
|
23.000
|
Biaya Tidak Tetap. Adalah biaya yang mengalami perubahan sesuai dengan jumlah produksinya. biasanya meliputi kemasan, bahan baku dll
Jenis
barang
|
Jumlah
|
Harga
total
|
Kedelai
|
50 kg
|
400.000
|
Daun pisang
|
1 ikat
|
10.000
|
Bambu pengikat
|
1 ikat
|
5.000
|
Plastik bungkus
|
1 bungkus
|
10.000
|
Total Biaya : merupakan total dari biaya tidak tetap + Biaya tetap
Harga Jual : merupakan harga yang harus dibayarkan oleh pembeli. jumlanya harus diatas TOTAL BIAYA agar mendapat keuntungan.
KEUNTUNGAN = PENDAPATAN KOTOR - TOTAL BIAYA PRODUKSI.